About Us​

Sejarah

Latar Belakang

Rumah Pemilihan Soteria (RPS) dimulai dari pelayanan Pdt. Dr. Yopie Buyung dan Ibu Hertina terhadap seorang anggota jemaat yang pingsan ketika mendengar sirene mobil, atau ketika mendengar ada yang meninggal dunia. Itu terjadi pada tahun 1991. Melihat keadaan ini, sebagai seorang gembala dengan Ibu Hertina yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang konseling tidak tinggal diam. Suami istri ini kemudian berusaha membimbing ibu tersebut bagaimana ia bisa lepas dari belenggu yang mengikatnya selama bertahun-tahun. Kemudian setelah dibimbing, ibu itu sembuh.

Kasus kedua adalah seorang wanita yang mengalami tekanan mental yang sangat berat. Ia melakukan incest (hubungan seks dengan saudara), sementara ia adalah seorang guru sekolah minggu di sebuah gereja. Sulit sekali membayangkan bagaimana perasaan wanita ini. Di satu pihak ia ingin lepas, di lain pihak ia tidak bisa karena malu, ketagihan, dan sebagainya. Wanita ini dibimbing beberapa saat dalam beberapa kali pertemuan, demikian juga dengan keluarganya, sampai tuntas. Wanita itu kemudian dibebaskan dari belenggu tersebut, dan ia kemudian menikah secara normal.

Kemudian, situasi yang terjadi pada tahun-tahun selanjutnya adalah saat-saat yang sulit dengan eskalasi ketegangan politik yang berujung pada mundurnya rezim Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia. Banyak kejadian yang begitu menakutkan terjadi: diskriminasi, pemerasan, pemerkosaan, kekerasan atas nama agama dan korupsi yang merajalela, yang membuat banyak kasus stres dan depresi di tengah-tengah masyarakat.

            Situasi kondisi di atas menggerakkan hati Pak Yopie dan Ibu untuk mengembangkan pelayanan mereka dengan mendirikan pusat krisis untuk penanggulangan korban stres, depresi dan kecanduan obat-obat bius. Korban semakin banyak dan kebutuhan tempat penampungan yang mendesak, sehingga pada bulan Juli tahun 1999 Bapak dan Ibu Yopie membeli tempat yang berlokasi di Jl. Purbasari nomor 3 Cimahi-Bandung.